Fotografi saat ini sedang dalam masa euforia di negeri ini, semua orang sanggup menghaslkan foto dari alat apapun, mulai dari kamera lubang jarum, smartphone sampai DSLR. Menghasilkan visual menjadi sebuah kebutuhan/kewajiban yang setidaknya mempengaruhi gaya hidup. Jika menilik jaman dahulu, fotografi digunakan dalam area kepentingan publik. Saat ini fotografi merupakan medium untuk berbagi sesuatu yang bersifat personal. Pergeseran fungsi inilah yang membuat fotografi menjadi milik semua orang, bukan segelintir orang seperti jaman dahulu, sehingga masyarakat tidak malu "show off" secara visual, baik itu secara foto diri/selfie, apa yang dimakan, lokasi tempat berada sekarang, sampai baju yang dipakai. Semua share, like, simple comment, menjadi sebuah bahasa apresiasi yang umum, dan konon sudah mengakar di generasi muda kita.
Apresiasi inilah yang sebenarnya menjadi bahasan penting dalam perkembangan fotografi tanah air. Saya tidak mempersalahkan comment yang sekedar "mantappp", "kerennnnn", dll. Banyaknya komentar jenis seperti itu juga terjadi di forum fotografi luar negeri. Yang menjadi konsentrasi saya sebagai pemerhati visual adalah kemampuan membaca sebuah visual generasi muda kita. Komen singkat merupakan indikasi bahwasanya kemampuan "visual reading" pecinta fotografi masih kurang. Dalam sebuah diskusi di TEDx, Brian Kennedy, direktur Museum of Art Toledo Canada, menekankan betapa pentingnya mengembangkan kemampuan membaca sebuah visual. Secara gamblang beliau memaparkan adanya proses Melihat, proses Mengamati, proses Diskripsi, proses Analisa, dan proses Interpretasi. ke 5 proses inilah yang menjadi dasar melakukan apresiasi sebuah visual (bisa foto, lukisan, gambar gerak, patung dll). Jika anda bisa menggunakan 5 proses ini sebagai acuan apresiasi, maka kalimat terakhir yang mungkin anda ucapkan ketika melihat sebuah foto adalah "I see what you mean..."
Ketika masyarakat sudah melek visual, maka fotografer pun tidak akan semena-mena/seenaknya membuat sebuah karya. Selalu ada hubungan timbal balik yang positif ketika dunia pendidikan kita bergerak maju.
Thomas Birch (1779–1851) - Perry’s Victory on Lake Erie (1813–14) |
Apa saja yang bisa kita cermati dari lukisan ini? Hal pertama adalah mengamati: mulai dari hal kecil semisal ada berapa jumlah kapal lautnya, jumlah bendera amerika, bendera selain punya amerika, warna kapalnya. Lalu anda berusaha mendiskripsikan atau menjelaskan lukisan tersebut, seperti anda menceritakan lukisan ini kepada orang lain, intinya menjelaskan apa yang ada di dalam lukisan. Setelah itu anda bisa mencoba menganalisa, mengapa tonal warna seperti itu, kira2 kapan peristiwa ini terjadi dan ada momentum apa disaat itu, dengan jumlah kapal sebanyak itu pasti ada pertanyaan berapa jumlah kapal musuh? Mengapa kok siang hari bukan malam hari? Lalu anda melakukan interpretasi. Itulah mengapa orang2 di negeri sono pada suka berlama-lama di depan lukisan, karena mereka membaca visual secara utuh, dengan kata lain apresiasi penuh terhadap suatu karya.
Salam semangat nan hangat
2w_^
0 Response to "Perihal Apresiasi"
Posting Komentar