Review: Having Fun dengan Flash Nikon SB-910


Perkembangan teknologi saat ini sepertinya membuat waktu ini berputar dengan cepat. Perasaan kemarin baru pakai flash Sb-26, sekarang sudah lahir Sb-910. Sudah lama sebenarnya SB seri terbaru ini hadir, namun baru sekarang saya mendapat kesempatan bermain dengannya. Mari kita simak reviewnya berikut ini.

Body
Bicara fisik, tak perlu di ragukan, dengan dimensi PxLxT: 7x5,5x19cm (menurut penggaris saya) SB910 jauh lebih kokok dari kakaknya SB700. Di punggung flash ada LCD ukuran 3x5cm dengan warna LCD hijau. 8 tombol ada di bawah LCD, mulai dari power, menu, mode, test button dan 3 function button. Nahhh anda harus cermat menghafal function button ini, paling kiri untuk mengubah zoom, yang tengah untuk perubahan power atau kompensasi pada mode TTL, yang kanan mengubah aperture. Di tengah ada ring dial yang berfungsi mempercepat mengubah angka power atau aperture. Secara umum sangat cepat untuk di pelajari. Satu hal yang saya suka adalah, konfigurasi mode REMOTE ada di tombol on/off. Perubahan yang paling OK dari seri SB800. Namun sistem pencet putar pada tombol on/off/remote/master kurang nyaman bagi orang yang memiliki jari kecil seperti saya :))

Baterei
Flash ini menggunakan 4 bateri ukuran AA. Menurut bung Ken Rockwell, dengan menggunakan baterai Alkaline bisa mencapai 110x flash dengan intensitas full power. Jika dengan baterai eneloop, bisa mencapai 165x flash. Jika ingin lebih awet, bisa ditambahkan bateripack, yang harganya lumayan bung. Flash ini dilengkap dengan termometer. Jika flash dan baterai dalam keadaan panas karena terlalu sering dipakai, maka indikator termometer akan naik.

Menu
Segala menu bisa di tampilkan di LCD, seperti melihat LCD menu di kamera, mulai dari pengaturan ISO, LCD brightness, satuan (m/ft), mode Auto, Repeat, AF. Untuk scroll up/ down bisa dengan ring dial, untuk enter menu bisa dengan tombol OK. Cukup simple dan jelas. 

TEST: Repeat
Fungsi ini sangat jarang digunakan oleh fotografer. Kali ini saya mencoba memaksimalkan fungsi ini. Pada dasarnya Mode Repeat ini adalah flash akan mengeluarkan cahaya sesuai dengan setting power dan interval. Saya coba Pada power 1/128, flash ini bisa 100 kali nge-flash dengan interval 1Hz (sekitar 1 detik). Pada power 1/8, flash ini bisa 4 kali nge-flash dengan interval 100Hz (sangat cepat). 
ISO100, F13, S8, Power 1/16, 20 kali flash, interval 2Hz

TEST: Jarak terjauh untuk Strobist
Teknologi flash pop-up yang bisa memancing flash SB dengan high speed merupakan keunggulan yang unik dari pada merk lain. Tentu saja saya ingin mengetahui berapa meter flash pop-up ini bisa memancing si SB910 ini. Dari jarak 10-50 meter, flash ini bisa menyala. Namun ketika saya pada langkah di 60 meter, flash tidak menyala. Ternyata ada jarak 55 meter flash SB910 ini masih bisa menyala. Ehmmmmm, jarak yang cukup jauh lho 55 meter ini. Berikut fotonya:


TEST: Mode Manual Full Power
Ini adalah test favorit saya. Pernah saya lakukan di beberapa merk flash. Nahhhh, apakah dengan meng-under-kan 5-9 stop, SB910 dengan full power bisa menerangi si subjek? Jawabannya diluar dugaan. Dengan meng-under-kan 8 stop istri saya masih bisa motret wajah tampan saya. Luar biasa, seri flash di bawah SB910 tidak ada yang sampai 8 stop. Ehmmmm besar sekali GN flash ini ya. Maklum GN-nya 34 bro, hampir sama dengan lampu studio Elinchrome D-lite One RX.


Rekomendasi:
Saya sangat merekomendasikan flash ini untuk fotografer genre apapun, khususnya portrait. Flash SB910 ini sangat membantu meningkatkan kualitas foto anda. Dalam bayangan saya, SB910 ini bisa menggantikan posisi lampu studio yang berdaya kecil seperti 300w. Bagi para jurnalis, tambahan lighting dari sebuah flash dengan GN besar bisa menjadi keuntungan besar. Bagi strobist mania, investasi minimal 2 flash SB910 ini akan sangat berguna, baik dari segi kualitas flash, kekuatan flash, faktor ringkas dan ringan serta faktor kreatifitas.

Salam Kreatif
2w_^


0 Response to "Review: Having Fun dengan Flash Nikon SB-910"

Posting Komentar

Entri Populer