Belajar itu bisa dari mana saja, dari siapa saja. Seperti kata-kata mutiara yang ada di buku tulis sewaktu SD "Pengalaman adalah GURU yang paling berharga". Bagi saya pengalaman hidup orang lain bisa juga menjadi medium pembelajaran. Saya banyak belajar dari pengalaman seorang John Stanmeyer yang baru memenangkan Photo of The Year di World Press Photo, juga Jerry Aurum, dan sesepuh lighting Joe McNally. Lagi-lagi saya belajar dari fotografer berinisial J, Joey Laurence. Anda Tahu Movie Poster Twilight? Joey lah yang memotret. Mari kita simak bagaimana awalnya dia memulai sebuah portfolio.
Joey Laurence adalah fotografer freelance asal Canada yang sedang naik daun di NYC. Disaat teman-teman SMUnya Joey memilih musik sebagai eksistensi diri, Joey memilih menjadi fotografer saat SMU. Salah satu alasan mengapa Joey ingin menjadi fotografer adalah karena saat SMU dia tidak bisa memainkan alat musik, bahkan tidak bisa menyanyi. Jika dilihat riwayat hidup, seorang Joey memang sudah terbiasa dengan karya-karya visual. Saat dia berumur 7 tahun, dia sudah menghasilkan karya audio visual berupa video.Awal portfolio Joey adalah foto band di sekolahnya. Dengan bekal kamera Olympus Point and Shoot 1,4mp Joey perlahan membangun portfolio satu demi satu. Joey pun mengunggah hasil portfolio “sementara” tersebut di blog. Meskipun portfolio masih bersifat sementara, ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa dari teman-temannya. Sampai pada suatu ketika dia memdapat email dari sebuah band di Belanda, Benjamin Bates. Band tersebut mengatakan bahwa mengetahui foto Joey dari internet karena banyak diperbincangkan orang-orang, lalu meminta Joey untuk terbang ke Belanda untuk mengerjakan cover album. Setelah mendapatkan klien yang keren dari Belanda, perlahan order-order motret Band semakin bertambah, dan kliennya pun merambah dari band kecil ke band-band yang sudah dikenal masyarakat Amerika.
Panic At The Disco ©JoeyL |
Joey pun banyak memotret band-band metal serta ikut dalam tur band-band tersebut. Hasil fotonya Joey kirim ke majalah-majalah music Indi atau media alternatif. Dari band-band papan atas yang pernah Joey foto, Joey bekerja sama lagi dengan mereka untuk membangun portfolio. Joey memotret ulang band-band dengan pendekatan yang lebih konseptual, tidak hanya snap shoot saat mereka manggung. Kumpulan foto-foto dari proses inilah yang membuat Joey mempunyai portfolio yang bersifat komersil.
Joey pun berkeliling ke Advertising Agency sambil menunjukkan portfolio yang berisi 50 foto dan dicetak sebagai photobook ukuran A3, dengan kualitas professional print. Beruntung Joey bertemu dengan agency yang baik dan mau mempromosikan Joey. Dari agency tersebut, Joey mendapat job komersil pertamanya.
Dalam video Business Lecture, Joey menyarankan agar para fotografer freelance di industri komersil mau menginvestasikan uang untuk membangun portfolio yang solid serta sebuah buku portfolio dengan kualitas nomor satu.
Semoga bermanfaat
2w_^
0 Response to "Belajar dari seorang Fotografer muda yang luar biasa, JoeyL"
Posting Komentar